Kamis, 24 Apr 2025
Berita

Ekonomi Nasional Tetap Bertumbuh, Gerakan Indonesia Gelap Hanya Provokasi

Jakarta – Di tengah maraknya isu dan aksi bertajuk “Indonesia Gelap” yang merebak di sejumlah wilayah, para pengamat dan pejabat pemerintah menegaskan bahwa perekonomian nasional justru menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Mereka mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh narasi pesimistis yang sengaja digulirkan pihak-pihak tertentu untuk menciptakan kegaduhan politik dan mengganggu stabilitas nasional.
Pengamat intelijen Amir Hamzah menyampaikan gelombang demonstrasi dan penyebaran narasi “Indonesia Gelap” mengindikasikan adanya upaya sistematis untuk menciptakan ilusi bahwa negara tengah mengalami krisis multidimensi. Pola penyebaran isu ini sarat dengan skema intelijen terkoordinasi yang bertujuan mendeligitimasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru saja memulai masa jabatannya.
“Provokasi narasi ‘Indonesia Gelap’ tentu saja patut diwaspadai. Aksi ini menyulut pesimisme seolah Indonesia sedang berada dalam kegelapan pemerintahan, padahal berbagai indikator menunjukkan sebaliknya. Pembangunan terus berjalan dan hasilnya nyata di berbagai sektor,” ujar Amir.
Ia juga mengingatkan bahwa aktor-aktor di balik narasi ini bukan semata-mata kelompok masyarakat biasa, melainkan sejumlah pihak yang memiliki kepentingan politik dan ingin menggoyahkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang sah.
“Ini adalah bentuk manipulasi opini publik yang tidak sehat dan harus dilawan dengan data dan fakta,” tegasnya.
Fakta yang disampaikan oleh pemerintah menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat dan resilien. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa pihaknya optimistis ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 5,2 persen pada tahun 2025.
“Optimisme ini didasarkan pada sejumlah indikator positif, seperti pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam delapan kuartal terakhir di kisaran 5 persen. Inflasi juga terkendali, cadangan devisa meningkat, dan purchasing manager index (PMI) manufaktur berada dalam zona ekspansif selama 28 bulan terakhir,” jelas Susiwijono.
Selain itu, tingkat pengangguran juga terus menurun, menunjukkan perbaikan nyata dalam kondisi ketenagakerjaan nasional. Di sektor ekspor, kinerja nonmigas mengalami peningkatan yang signifikan.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika global yang tidak menentu. Ia menyebutkan, ekspor nonmigas yang ditopang oleh kelapa sawit dan kendaraan bermotor menjadi pendorong utama.
“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 tetap kuat di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen,” katanya.
Perry menambahkan, pihaknya terus mengoptimalkan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Bank Indonesia juga mendukung penuh implementasi program Asta Cita Pemerintah, mulai dari pembiayaan ekonomi, digitalisasi, hilirisasi, hingga ketahanan pangan.
Melihat berbagai capaian ini, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk tetap berpikir jernih dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar. Gerakan “Indonesia Gelap” bukan hanya tidak mencerminkan realitas, tetapi juga berpotensi merusak semangat persatuan dan kerja keras yang sedang dibangun bersama.

Tags:#Indonesia#Nasional#news#update


Baca Juga

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *