Kamis, 24 Apr 2025
Berita

Seruan Tegas Tolak Provokasi OPM: Stabilitas Papua Harus Dijaga

Jakarta – Rentetan kekerasan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), termasuk pembantaian terhadap 11 pendulang emas di Yahukimo, kembali mengundang keprihatinan luas. Para tokoh dari lembaga negara hingga pengamat menegaskan pentingnya menolak segala bentuk provokasi OPM demi menjaga stabilitas dan keamanan Papua.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menanggapi klaim OPM bahwa korban pembunuhan adalah anggota militer.

“Dia (OPM) berpura-pura bahwa itu (korban) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia (OPM) terlepas dari tuduhan bahwa dia sebagai pelanggar HAM,” ujar Kristomei.

Penegasan serupa juga disampaikan oleh Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo, yang menyebut bahwa korban bukanlah anggota TNI.

“Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan OPM adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar,” tegas Tommy.

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan kecaman keras atas kekerasan yang terus dilakukan terhadap warga sipil.

“Kita tidak bisa lagi menormalisasi kekerasan di Papua yang terus terjadi. Akhiri kekerasan di Papua,” tegas Puan.

Ia juga menekankan bahwa pendekatan damai dan dialog inklusif harus menjadi prioritas untuk menyelesaikan persoalan Papua. Pendekatan militeristik semata dinilai belum menyentuh akar masalah.

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun.

“Komnas HAM mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata terhadap warga sipil,” tutur Atnike.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini menyebut tindakan KKB telah melewati batas kemanusiaan.

“Fakta bahwa korban adalah warga sipil mempertegas bahwa KKB telah melewati batas kemanusiaan,” ucap Amelia.

Analis intelijen Ngasiman Djoyonegoro menegaskan bahwa KKB telah melanggar HAM berat.

“Sudah saatnya KKB menghentikan semua kekerasan dan pelanggaran HAM. Dukung pembangunan di Papua dengan baik,” pungkas Simon.

Seluruh elemen bangsa harus bersatu menolak kekerasan dan propaganda yang hanya memperkeruh suasana. Papua layak mendapatkan kedamaian dan keadilan secara berkelanjutan. [^]

[edRW]

Tags:#OPMprovokasiseparatisme


Baca Juga

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *