Oleh: Devita Juliana )*
Pemerintah menyiapkan strategi terbaik untuk menyelesaikan seluruh konflik yang ada di Papua, salah satunya yakni dengan memberantas habis Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena senantiasa membuat kekacauan dengan mengganggu keamanan dan kedamaian di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih tersebut.
Dengan upaya pemberantasan OPM yang dilakukan pemerintah melalui jajaran aparat keamanan, maka bukan tidak mungkin hal tersebut akan bisa menyelesaikan konflik di Tanah Papua, termasuk juga dengan serangkaian strategi terbaik lainnya. Untuk bisa menyelesaikan berbagai macam konflik yang ada di wilayah Papua, pemerintah mempersiapkan beragam strateg terbaiknya, salah satu langkah efektif yakni dengan memberantas habis keberadaan OPM.
Salah satu strateginya, yakni bagaimana pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas (Satgas) Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya yang memiliki langkah khusus untuk membuat gerombolan separatis tersebut menjadi kewalahan sehingga tidak bisa menembus wilayah penjagaan di Distrik Mbua.
Selama menjalankan tugas di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pasukan elite lintas udara milik Divisi Infanteri (Divif) 3 Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) TNI AD secara rutin dan berkala melaksanakan sweeping khusus.
Bahkan, tanpa pandang bulu seluruh kendaraan yang melintas harus berhenti untuk melewati proses pemeriksaan yang ketat, mulai dari pengemudi, penumpang hingga seluruh barang yang mereka bawa.
Komandan Pos (Danpos) TNI Mbua, Lettu Inf. Fahrizal mengungkapkan bahwa pelaksanaan sweeping bertujuan untuk menjadikan ruang gerak OPM semakin sempit, utamanya untuk memutus seluruh suplai logistik dan persenjataan mereka.
Berkat adanya upaya tersebut, maka tidak akan ada ruang gerak bagi Organisasi Papua Merdeka sehingga mereka juga tidak memiliki tempat bernapas lagi untuk mengacaukan keamanan dan membunuh masyarakat sipil tidak berdosa.
Sementara itu, tekad dan komitmen yang sangat kuat untuk memberantas habis keberadaan OPM juga terlihat dari Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto yang menegaskan bahwa gerombolan teroris itu memang sangat meresahkan karena mereka terus melakukan teror seperti layaknya kombatan dengan menggunakan senjata dan juga menyerang masyarakat bahkan aparat keamanan.
Karena tindakan itu, tentunya sama sekali tidak bisa membuat aparat keamanan hanya diam begitu saja untuk memberantas kelompok bersenjata tersebut. Tindakan operasi dari petugas pun akan berada pada tingkat yang berbeda karena mengantisipasi untuk tidak sampai ada negara di dalam negara, serta terus mempertimbangkat tingkat kerawanan konflik apabila gerombolan teroris itu masih ada.
Mengenai bagaimana keseriusan pemerintah dan juga seluruh jajaran aparat keamanan dalam memberantas OPM, hal tersebut mendatangkan apresiasi tinggi dan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk tokoh adat Papua.
Yanto Eluay, salah seorang tokoh adat terkemuka di Bumi Cenderawasih menyatakan dukungan penuhnya terhadap bagaimana upaya aparat keamanan untuk menanggulangi Organisasi Papua Merdeka karena mereka memang seringkali menimbulkan beragam gangguan.
Untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Tanah Papuamerupakan hal yang sangat penting, agar tidak lagi terjadi berbagai bentuk dan jenis kekerasan yang bahkan hingga menyebabkan korban jiwa serta kerusakan fasilitas umum lainnya yang semakin memundurkan percepatan pembangunan.
Adanya konflik di Papua terus menjadi isu, dan belakangan semakin kompleks selama beberapa dekade. Dengan keberadaan OPM, justru menjadikan situasi di wilayah tersebut menjadi semakin sering memanas karena mereka kerap kali menimbulkan ketegangan yang merugikan berbagai sisi, seperti keamanan ataupun pembangunan.
Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah bersama dengan aparat keamanan terus berupaya melakukan beberapa langkah konkret guna memberantas keberadaan Organisasi Papua Merdeka sekaligus mencarikan solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik di Tanah Papua.
Peningkatan kehadiran dan kesiagaan seluruh jajaran aparat keamanan, baik dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN) di wilayah Papua bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan, serta mampu melindungi segenap warga sipil dari ancaman kekerasan yang gerombolan bersenjata itu lakukan.
Masyarakat terus memberikan dukungan penuh pada bagaimana langkah pengamanan untuk menindak tegas OPM yang telah melakukan tindakan keji dan biadab seperti teror, penyanderaan, penembakan hingga pengrusakan fasilitas umum.
Langkah strategis lain yang dilakukan pemerintah yakni dengan memperketat pengawasan di wilayah perbatasan untuk mencegah adanya kemungkinan penyelundupan senjata dan masuknya dukungan dari asing terhadap gerakan separatis di Bumi Cenderawasih. Pendekatan lainnya adalah dengan menggencarkan percepatan pembangunan. Penerapan kebijakan Otsus merupakan salah satu wujud komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Pemberantasan OPM merupakan salah satu dari serangkaian strategi terbaik yang pemerintah lakukan untuk mampu menyelesaikan adanya konflik berkepanjangan di Tanah Papua, sehingga menjadikan wilayah tersebut semakin maju berkembang.
*) Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta