Oleh : Rebecca Marian)*
Pesta demokrasi melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2024 menjadi salah satu momen penting bagi bangsa Indonesia, terutama bagi Papua dan Papua Barat. Keberhasilan penyelenggaraan Pilkada yang aman, damai, dan tertib akan berperan besar dalam mengokohkan demokrasi dan merajut persatuan, terutama di wilayah yang kerap mengalami tantangan keamanan. Demi mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, Papua diharapkan mampu menunjukkan kestabilan sosial dan politiknya. Momen Pilkada ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga sarana menjaga harmoni dan mendukung pembangunan Papua yang berkelanjutan.
Salah satu upaya nyata dalam menjaga stabilitas keamanan selama Pilkada dapat dilihat dari inisiatif Pjs. Bupati Yalimo, Hasuka Hisage. Melalui pertemuan dengan pihak KPU, Bawaslu, TNI/Polri, serta tokoh masyarakat, Hasuka menekankan pentingnya kerja sama untuk mewujudkan Pilkada yang aman. Keterlibatan para pemangku kepentingan ini diharapkan akan meminimalkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Yalimo.
Hasuka juga menghimbau agar seluruh masyarakat di lima distrik di Kabupaten Yalimo tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu konflik. Hal ini penting mengingat pengalaman Pilkada sebelumnya yang diwarnai oleh permasalahan terkait logistik dan distribusi surat suara. Upaya untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk gereja, lembaga masyarakat adat (LMA), aparatur sipil negara (ASN), serta masyarakat umum, memperkuat keyakinan bahwa Pilkada kali ini dapat berjalan dengan lebih damai.
Menjelang Pilkada, Polda Papua Barat juga berperan aktif dalam menyampaikan pesan-pesan kamtibmas guna menjaga keamanan. Kasubbag Perencanaan dan Administrasi (Renmin) Biro Ops Polda Papua Barat, AKP Sawal Halim, menekankan pentingnya netralitas Polri selama proses Pilkada, serta mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan meskipun berbeda pilihan. Hal ini menunjukkan sikap Polri yang profesional dalam menjaga keamanan tanpa keberpihakan, sekaligus mendukung kelancaran Pilkada.
Tidak hanya itu, Polda Papua Barat telah melakukan berbagai kegiatan supervisi dan asistensi yang melibatkan tokoh masyarakat untuk memperkuat sinergi dalam menjaga kedamaian. Menurut Kasat Intelkam Polres Sorong Selatan, Iptu Algeredo A. A. Jarisetouw, deklarasi damai bersama tokoh masyarakat menjadi langkah konkret dalam memastikan bahwa Pilkada dapat berjalan aman dan lancar.
Upaya menjaga stabilitas ini mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh dan lapisan masyarakat di Papua. Putri Indonesia Papua 2023, Yunita H. Monim, mengapresiasi langkah Polda Papua dalam menjaga keamanan jelang Pilkada serentak. Menurutnya, ketenangan dalam penyelenggaraan Pilkada akan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga pemimpin terpilih nanti dapat benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat dan membawa kesejahteraan bagi Papua.
Sementara itu, tokoh adat sekaligus Kepala Suku Kamoro di Timika, Marianus Magnaiteku, juga menyampaikan apresiasi atas kinerja Satgas Operasi Damai Cartenz 2024. Satgas ini telah bekerja keras dalam menjaga keamanan di wilayah-wilayah rawan di Papua, terutama yang sering diwarnai ketegangan. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, dipuji atas kemampuannya dalam menjalin komunikasi yang baik dengan para tokoh adat dan agama. Sinergi ini tidak hanya mencegah konflik, tetapi juga menguatkan solidaritas sosial di Papua.
Di sisi lain, KPU Papua Barat telah mengantisipasi berbagai kendala teknis yang mungkin timbul dalam penyelenggaraan Pilkada. KPU telah mengajukan penggantian surat suara yang rusak serta mengatasi kekurangan logistik melalui PT Gramedia di Cikarang. Langkah ini diambil agar tidak ada gangguan terkait logistik yang dapat memperlambat atau mengganggu pelaksanaan Pilkada. Ketua KPU Papua Barat Abdul Muin Salewe mengungkapkan bahwa total daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 376.548 orang yang tersebar di tujuh kabupaten. Mengingat banyaknya jumlah pemilih, proses sortir dan pengiriman surat suara dilakukan dengan cermat untuk menjamin tidak ada kekurangan logistik.
Keberhasilan Pilkada di Papua memiliki nilai strategis yang besar bagi Indonesia. Papua adalah salah satu wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar dan memiliki posisi geopolitik yang penting. Namun, untuk memaksimalkan potensi tersebut, Papua membutuhkan kestabilan dan keamanan yang berkelanjutan. Pilkada damai menjadi pijakan untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung investasi, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.
Kesuksesan Pilkada yang aman juga akan memperkuat solidaritas nasional dan mengurangi potensi konflik yang sering kali dipicu oleh isu politik dan keamanan di Papua. Dengan keterlibatan tokoh adat, tokoh agama, pemuda, serta masyarakat umum, keamanan dan kedamaian di Papua dapat terjaga. Hal ini juga selaras dengan cita-cita Indonesia Emas 2045, di mana Papua akan menjadi bagian integral dalam menyongsong masa depan bangsa yang lebih sejahtera.
Siapapun yang terpilih sebagai pemimpin di Papua nantinya, diharapkan mampu mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. Pilkada kali ini bukan hanya soal kemenangan politik, tetapi juga tentang keberlanjutan pembangunan Papua. Pemimpin terpilih harus mampu memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Papua, baik dari segi sumber daya alam maupun kekayaan budaya yang dimilikinya.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat, Pilkada di Papua dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai. Stabilitas ini akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mengantarkan Papua menuju masa depan yang lebih baik, serta mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045, di mana seluruh daerah, termasuk Papua, dapat menikmati kesejahteraan dan kemajuan yang merata.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta