Oleh: Labib Ridwan )*
Pada Bulan September mendatang, Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Acara ini diperkirakan akan menjadi momen bersejarah bagi Aceh, tidak hanya merayakan kebangkitan ekonomi, tetapi juga menampilkan kekayaan budaya yang mengesankan. Gedung AMANAH diharapkan dapat menjadi pusat seni dan budaya yang memperkuat identitas Aceh serta membuka peluang bagi masyarakat setempat.
Setelah berhasilnya pembangunan Gedung AMANAH dan mendapat pujian dari berbagai pihak akhirnya Gedung AMANAH akan diresmikan secepatnya.
Antusiasme masyarakat Aceh sangat terasa menjelang acara ini. Safna Khairati dari Sanggar Ceudah Rupa, salah seorang peserta audisi, merasa sangat bangga bisa menampilkan tarian Ranup Lampuan di depan Presiden Jokowi. Tarian ini, yang sering digunakan untuk menyambut tamu penting, akan menyajikan ritual memetik, membuat, dan menyajikan sirih sebagai simbol sambutan hangat dari masyarakat Aceh.
Denny Malik, seorang juri audisi penari, menjelaskan bahwa pertunjukan tarian untuk peresmian Gedung AMANAH akan memadukan elemen tari tradisional dan modern. Denny mengatakan bahwa dirinya ingin menggabungkan semua aspek seni budaya yang ada, baik tari tradisional maupun kreasi baru. Semuanya akan dipadukan.
Sebelumnya, AMANAH telah membuka pendaftaran secara daring untuk mengikuti audisi penari. Adapun, persyaratan untuk peserta audisi penari di antaranya berusia 16-30 tahun dan terbuka bagi laki-laki maupun perempuan. Para penari diseleksi oleh para ahli di bidangnya seperti Denny Malik, Mira Natalia, Melissa Franklien Regina, Agustinus Dwi Kriswanto, Asep Nugraha dan Furqon Azamsyah. Selain itu, mereka juga bekerja sama merancang konsep penampilannya nanti.
Sekitar 500 penari, yang berusia 16-30 tahun, akan berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka akan menampilkan tari kolosal pada pembukaan Gedung AMANAH dan berharap dapat memilih yang terbaik dari peserta audisi.
Pada kesempatan tersebut, peserta latihan diperkenalkan kepada tim pelatih yang melibatkan berbagai pelatih dari tingkat nasional maupun lokal. Zunaidillah, yang akrab disapa Aidil, adalah salah satu pelatih tari asal Aceh yang turut berpartisipasi dalam pelatihan ini. Dengan pengalaman dan keahliannya, Aidil dan tim pelatih lainnya siap mempersiapkan para peserta untuk tampil dalam acara peresmian Gedung AMANAH yang akan datang.
Pada tanggal 24 Agustus 2024 lalu, program latihan bersama untuk kegiatan AMANAH resmi dimulai dengan semangat yang luar biasa. Menurut Zunaidillah Zakaria, salah seorang pelatih tari, program latihan bersama berjalan sangat baik dan akan dilaksanakan selama beberapa hari ke depan. Semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para peserta dan pelatih dalam sesi latihan ini mencerminkan kesiapan dan antusiasme tinggi dalam mendukung suksesnya acara AMANAH. Pelatihan ini diharapkan akan memperkuat persiapan para peserta untuk menampilkan pertunjukan yang memukau dalam peresmian Gedung AMANAH dan menunjukkan kekayaan budaya Aceh kepada publik.
Dalam persiapan untuk acara peresmian Gedung AMANAH, Denny Malik menegaskan bahwa pertunjukan akan mengintegrasikan elemen modern dan inovatif sambil tetap melestarikan tradisi Aceh. Dengan konsep menggabungkan semua aspek budaya Aceh dengan sentuhan modern dan kreatif, namun tetap berpegang pada tradisi yang ada sebagai dasar seni yang berkembang. Program AMANAH berfungsi sebagai platform bagi generasi muda Aceh untuk mengekspresikan kreativitas dan bakat mereka. Denny berharap AMANAH dapat memperkuat potensi pemuda Aceh dan memberikan mereka kesempatan untuk berprestasi dan AMANAH adalah tempatnya.
Dalam waktu yang terbatas, pelatih dan penari menghadapi tugas yang berat. Tantangannya ynag signifikan, terutama dengan waktu persiapan yang terbatas. Meski begitu, mereka tetap optimis dengan waktu persiapan singkat, semangat dan dedikasi peserta diharapkan dapat menghasilkan pertunjukan yang memukau dan memenuhi ekspektasi dalam peresmian Gedung AMANAH.
Acara peresmian ini juga akan menyajikan peragaan busana oleh designer muda Aceh yang telah dibina melalui program AMANAH. Dengan persiapan yang cermat dan semangat yang tinggi, acara ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Aceh dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Aceh. Karena, AMANAH telah menjadi wadah bagi generasi muda Aceh untuk berekspresi dan berkarya. Denny menambahkan, jika program unggulan tersebut diharapkan dapat mengembangkan potensi pemuda di Aceh dan pihaknya memiliki tugas dan kewajiban untuk mendukung anak-anak muda di Indonesia khususnya Aceh. Generasi muda untuk berani mengeksplorasi, berani berekspresi, berkarya. Jadi, di AMANAH inilah tempat mereka untuk berprestasi.
Diresmikannya gedung baru AMANAH di Aceh menandai sebuah momen bersejarah yang penting dalam upaya pengembangan potensi pemuda di Aceh. Gedung yang modern ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan organisasi tetapi juga menandai harapan besar untuk masa depan pemuda Aceh. Dengan fasilitas yang lebih baik dan program yang lebih inovatif, gedung baru AMANAH diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas dan generasi muda di daerah tersebut pada masa mendatang.
)* Mahasiswa Pendidikan Sendratasik Universitas Syiah Kuala